Cari Blog Ini

Kamis, 20 Januari 2011

MAMIK, SENIMAN SERBA BISA DUKUNG PROGRAM KB

Seniman serba bisa Parmi atau lebih dikenal dengan sebutan “Mamik” memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung Program KB. Alasannya sangat sederhana, karena ia ingin membantu pemerintah untuk mewujudkan cita-cita besar yakni menghantarkan keluarga-keluarga di Indonesia menjadi “Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera” yang menjadi salah satu misi program KB saat ini. Selama ini, seniman yang tinggal di RT 20 RW 10 Dusun Karangwetan, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo ini menilai, masih banyak keluarga di Indonesia pada umumnya dan Kulonprogo pada khususnya yang masih dalam kondisi kurang sejahtera. Ketidaksejahteraan ini dalam pandangannya disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, faktor internal dalam keluarga, misalnya adanya anggota keluarga yang sering sakit, akibat kebodohan, tidak memiliki ketrampilan, ketertinggalan teknologi atau ketidakpunyaan modal untuk usaha. Kedua, faktor eksternal, misalnya masih adanya struktur sosial ekonomi yang menghambat peluang untuk berusaha dan meningkatkan pendapatan, Kemudian masih adanya nilai-nilai dan unsure-unsur budaya yang kurang mendukung upaya peningkatan kualitas keluarga serta kurangnya akses keluarga untuk dapat memanfaatkan fasilitas pembangunan.
Menurut seniman yang tidak saja mahir menjadi sinden tetapi menjadi pemain kethoprak, penyanyi campursari dan pelawak ini, upaya mewujudkan keluarga sejahtera bagi diri dan keluarganya merupakan harga mati yang harus diwujudkan. Untuk itulah ia berupaya sungguh-sungguh untuk membantu Program KB, karena ia meyakini program ini merupakan media yang tepat dan efektif untuk membangun keluarga sejahtera yang bercirikan ketahanan dan kemandiriannya yang tinggi. Dalam konsep pemikirannya, keluarga yang sejahtera harus dapat mengimplementasikan delapan fungsi keluarga. Kedelapan fungsi keluarga tersebut adalah: (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi melindungi, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan. Kedelapan fungsi ini harus berjalan sinergis dan saling mendukung agar benar-benar mampu menghantarkan keluarga yang bersangkutan menjadi keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Saat ditanya apa saja perannya selama ini dalam ikut menyukseskan Program KB, istri dari Bapak Jono dan Ibu dari tiga orang anak ini mengatakan, ia masuk dalam Kelompok Seni Peduli Keluarga Berencana (KSP-KB) Kulonprogo yang keberadaannya dikukuhkan dengan SK Bupati No. 237 Tahun 2009 dan Pendirian Group Kesenian No 431/483/AKTE-KT/2009. Posisinya adalah sebagai anggota Seksi Humas. Dalam kelompok seni ini, ia terlibat langsung dalam berbagai kegiatan yang memberi dukungan demi suksesnya program KB, misalnya menjadi artis dalam lagu “Mas Gundul Melu KB” bersama Sunaryo, SPd Penyuluh KB Kecamatan Temon, ikut menyemarakkan acara limbukan KB dalam pentas pewayangan wayang kulit dengan dalang Anom Sucondro yang juga Ketua II KSP KB. Selain itu juga ikut siaran KB di Radio Suara Pasar dan Binangun, ikut pula menyemarakkan pentas seni KSP KB di Alun-Alun Wates pada Hari Jadi Kulonprogo. Di lain waktu Mamik juga terlibat dalam acara hajatan manten, supitan, atau syukuran di rumah penduduk sebagai penyanyi elektone. Pada kesempatan tersebut ia pasti menyempatkan diri untuk menyampaikan pesan-pesan KB seperti: ayo ikut KB, dua anak lebih baik, ayo kita bangun keluarga yang harmonis, dan sebagainya.
“Menjadi pendukung program KB lewat seni telah menjadi komitmen saya, jadi sampai kapanpun dan di manapun KB akan tetap saya suarakan agar keluarga-keluarga di negeri ini semakin sejahtera,” kata Mamik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar